"Belum genap setahun". Begitulah ungkapan yang tepat (nanum juga miris) untuk diakui bila memandang/ mengukur umur dari pemerintahan desa Tajug saat ini. Bagaimana tidak? Setelah dilantiknya pemerintahan desa Tajug beserta perangkat-perangkat baru yang terpillih, dirasa belum ada gema/gaung/gebrakan yang nyata hasil karya dari program pemerintahan sekarang.
Suka atau tidak, pemerintahan saat ini merupakan pemerintahan yang memikul harapan tinggi dari masyarakat banyak akan adanya perubahan di desa Tajug. Seperti yang diketahui oleh semua, desa Tajug dari beberapa periode pemerintahan sebelumnya dirasa masih kurang dalam berproses menuju desa yang sejahtera, walaupun tidak bisa dipungkiri ada jejak [hasil nyata] yang telah dibuat oleh pemerintahan terdahulu.
Namun ketidak-[hadiran] para pemimpin desa di hati [ditengah-tengah] masyarakatnyalah yang pada akhirnya membuat apapun yang dilakukan menjadi tidak ada nilainya. Sebagai contoh yang nyata, beberapa periode sebelumnya betapa ironi seorang pemimpin desa menjadi sosok yang kurang [bahkan tidak] menjadi sosok yang menjadi panutan, sesepuh, dan lain sebagainya untuk istilah selaku seorang pimpinan yang ada di hati masyarakatnya.
Padahal hasil atas kepemimpinan tersebut ada dan dapat dirasakan, namun sekali lagi karena satu dan dua hal tersebut maka itu tidak berarti bagi masyarakat.
Kemudian pada periode teranyar ini, masyarakat banyak berharap pada sosok pimpinan yang dirasa lebih baik dari sebelumnya. Mereka menitipkan secercah harapan kepada sosok pimpinan ini. Mengapa? masyarakat memandang sosok pimpinan kali ini memiliki upaya dan daya yang bisa untuk mewujudkan harapan tersebut. Walaupun harus disadari juga, pemangku kepentingan di desa Tajug ini tidak akan pernah lepas dari hal-hal yang bisa mengaburkan harapan masyarakat ini.
Banyak unsur-unsur di luar pemerintahan desa yang memiliki keinginan sendiri sehingga bisa jadi kepentingan masyarakat banyak yang di awal kepemimpinan itu muncul dan meminta untuk diwujudkan (yaitu kesejahteraan, dan kemajuan desa) akan hilang ditelan waktu dan hanya akan meninggalkan sebuah harapan yang keniscayaannya amat besar untuk bisa terwujud.
Tanda-tanda tersebut akan bisa [sudah] terwujud, yaitu tidak adanya program yang nyata untuk kemajuan dan kesejahteraan tersebut yang dibuat oleh pemimpin saat ini. Yang ada dan terlihat oleh masyarakat hanya siklus pemerintahan biasa dari satu periode ke periode berikutnya (hanya menjalankan roda pemerintahan seperti biasa). Tidak ada gebrakan yang mencolok yang dirasa akan mengarah kepada harapan halayak.
Namun demikian, kita harus tetap optimis dan positif memandang keadaan ini, apalagi umur pemerintahan saat ini masih seumur jagung. Semoga kedepannya nanti akan muncul program-program yang memang berpihak pada kepentingan masyarakat, bukan kepentingan sekelompok /golongan masyarakat.
SEMOGA!!!!